Ujang juga terkenal sebagai
pemuda yang shalih. Hari-harinya dilalui dengan amalan-amalan surgawi. Sering ia
membantu orang lain yang sedang dalam kesusahan, menyedekahi para pengemis,
menjalankan ritus-ritus keagamaan, dan lain sebagainya.
Melihat deskripsi di atas,
pastilah Anda setuju jika saya menganggap Ujang sebagai lelananging jagad,
lelakinya dunia, yang bukan hanya berkualitas namun juga memenuhi segala
syarat.
Eit!
Tunggu dulu !
Meski Ujang memiliki
kesempurnaan seperti yang saya sebutkan di atas, namun ia juga mempunyai
kelemahan atau kekurangan. Kekurangan Ujang hanya satu, ia adalah seorang
pengantuk. Saking pengantuknya, ia bahkan sering kehilangan kesempatan karena
terlalu cepat dan nyenyak tidurnya
Tiap-tiap yang bernafas akan
kehilangan nafasnya dan mengembalikannya kepada Sang Pemilik, bebgitupun Ujang.
Ujang meninggal dunia. Disebabkan oleh amal baiknya, maka Ujang dimasukkan ke
dalam golongan orang yang masuk surga. Sayang
sekali, karena saking tertariknya akan suasana baru, sehingga Ujang ketinggalan
masuk ke surga. Pintu surge sudah tutup ketika Ujang sampai di sana.
Dari balik pintu tertutup
itu, terdengarlah sebuah suara yang lembut namun berwibawa, suara malaikat
agaknya, “Wahai Ujang, bersiap-siaplah engkau menunggu pintu ini terbuka. Bergegaslah
engkau masuk ketika melihatnya terbuka, walau sedikit. Sebab, pintu surga ini
hanya akan dibuka oleh malaikat penjaga setiap seratus tahun sekali. Waspadalah…..
Waspadalah….”.
Mendengar suara tersebut
Ujang ttersenyum. Ia tahu, bahwa seratus tahun di surga mungkin tidak ada lima
atau sepuluh menit di dunia, maka dengan sabar ia mencoba menunggu.
Sedang asyik menunggu, tiba
rasa kantuk menyerangnya. Ia menguap
lebar-lebar dan mencoba mencari sandaran tubuh. Baru sedetik ia bersandar,
tiba-tiba pintu surga terbuka lebar. Ujang mengerjapkan matinya dan mencoba
mengusir rasa kantuk. Sayang, ketika hendak
bangkit pintu itu sudah tertutup kembali dengan suara keras menggelegar.
(Dikutip
dari novel Guru Monyet)
Semoga cerita ini
menyadarkan kita untuk tidak membuang waktu secara sia-sia hanya untuk memenuhi
kepuasan sesaat ingatlah bahwa keberhasilan dan rezeki datang dan pergi. Dan
jangnlah sekali-kali menyepelekan sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar